Jumat, 30 September 2011

Peneriaman Karyawan PTPN 4 Dituding Curang. Pekerja Outsourching M inta Hentikan Tes Kesehatan.

Terlihat para pekerja meminta pada pihak perusahaan Panai Jaya menghentikan Tes Kesehatan penerimaan Karyawan PTPN 4 melalui staf SDM. Poto-rakyatmerdekaonline
 
rakyatmerdekaonline-Labuhanbatu.
 
Pekerja outsorching (kontrak) Perusahaan negara Panai Jaya Desa Sungai Rakyat Kecamatan Panai Tengah Labuhanbatu yang tak dipanggil mengikuti tes kesehatan yang berjumlah ratusan orang meminta dan memaksa pihak perusahaan menghentikan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja yang lulus, pasalnya para pekerja menilai dalam penerimaan karyawan tersebut penuh rekayasa.
Panatuan Wartawan di Pusat Kesehatan Perkebunan Ajamu Jumat (30/9) tempat tes kesehatan bagi peserta tes yang dinyatakan lulus, ratusan pekerja kontrak meneriakkan supaya sekrening kesehatan dihentikan. "sebelum ada kejelasan kreteria kelulusan peserta tes kami minta tes kesehatan dihentikan"teriak pekerja.
Menurut salah seorang pekerja Beny (30) pada wartawan disela-sela aksi, alasan ratusan pekerja meminta dihentikannya tes kesehatan bagi peserta yang dinyatakan lulus dikarenakan penerimaan karyawan diperusahaan berplat merah itu terkesan direkayasa.
"kami sudah bertahun-tahun bekerja diperusahaan itu tak lulus, masak ada yang baru beberapa bulan bekerja lulus, bahkan ada pekerja yang tak ikut tes tertulis yang dilaksanakan beberapa bulan lalu dinyatakan lulus, inikan sudah tak betul."ujar Beny.
Sementara itu kata pekerja lainnya, pihak perusahaan mengatakan pada mereka prosedur menjadi karyawan diperusahaan negara tersebut harus melalui beberapa tahapan. "pihak perusahan pernah mengatakan pada kami untuk menjadi karyawan di perusahaan itu terlebih dahulu menjadi pekerja BHL, kemudian menjadi pekerja outsourching (konrak), baru diangkat menjadi Karyawan, ini baru beberapa bulan bekerja dinyatakan lulus."ujar pekerja itu.
Indikasi adanya permainan penerimaan Karyawan diPerusahaan negara Panai Jaya itu juga diakui salah seorang pegawai kesehatan di Puskesbun Ajamu yang tak bersedia disebut namanya, dalam tes kesehatan yang dilakukan pada peserta Calon Karyawan terdapat salah seorang peserta dalam keadaan hamil.
"sebenarnya kalau dalam tes kesehatan peserta yang hamil 2 bulan saja itu tak boleh, ini hamil peserta yang ikut tes hamilnya sudah 8 bulan, belum sempat bekerja ia sudah melahirkan"kata pekerja kesehatan itu.
Ketika hal ini dikonfirmasikan pada Sahamad staf SDM Panai Jaya menjelaskan, bahwa pengumuman kelulusan tes penerimaan Karyawan dan peserta ikut tes kesehatan ditetapkan KAntor Dereksi melalui internet.
"kami mengetahui hasil seleksi itu dari internet, disitu dituliskan jumlah dan nama-nama yang dinyataka mengikuti tes kesehatan sebanyak 115 orang dan ini sudah diumumkan ke afdeling-afdeling, mungkin secara tertulis nanti baru dikirim oleh pihak Kandir"jelas Sahamad
Ia (sahamad) juga menjelaskan, bahwa peserta yang mengikuti tes kesehatan tidak menjamin para peserta menjadi karyawan. "bisa saja dari 115 orang ini tak diterima, mungkin Calon tak lulus tes kesehatan, hasil tes ini nanti dikirim ke Kandir dan merekalah yang menilainya."ucapnya.

Jumat, 16 September 2011

Diduga Akibat Isolasi PTPN 4 Panai Jaya, Pemukiman Warga Kebanjira n.

rmo. Labuhanbatu
by-redaksi,
Pengembangan perkebunan Kelapa Sawit disuatu daerah seharusnya berdampak positif bagi warga dilingkungan perusahaan, tapi berbeda dengan warga Kampung Batu Bara Desa Sei. Rakyat Kecamatan Panai Tengah Labuhanbatu dampak dari perusahaan yang mengembangkan perkebunan di daerah mereka malah merugikan.
Menurut Aran (55) warga Kampung Batubara pada wartawan Selasa (13/09), pemukiman mereka kebanjiran akibat meluapnya air dari isolasi milik perusahaan PTPN 4 Panai Jaya. "dulunya sungai atau parit milik Panai Jaya itu besar sekarang sudah mengecil serta dangkal, akibat parit tak bisa menampung air maka air turun kepemukiman warga melalui parit PT. HPP."ujarnya.
Dikatannya, ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga kemarin mencapai lutut orang dewasa." air tak sampai masuk kerumah, tapi halaman rumah warga digenangi air hampir satu lutut dan kami sudah memotonya."kata Aran.
Selain itu kata Aran, warga juga sudah mendatangi perusahaan meminta pihak perusahaan supaya memperbaiki isolasi yang mereka buat dan pihak perusahaan berjanji akan memperbaikinya.
"kami menunggu janji perusahaan, bila dalam 1 bulan ini pihak perusahaan tak juga melakukan perbaikan, warga akan mendatangi perusahaan dengan jumlah orang yang lebih banyak."ungkapnya.
Ketika Humas PTPN 4 Panai Jaya yang merangkap KTU dikonfirmasi wartawan melalui telpon salularnya bernomor 085270416XXX tak aktif, begitu juga dengan klarifikasi wartawan melalui pesan singkat (SMS) tak juga dibalas.

Sabtu, 10 September 2011

Diduga Malpraktek, Pasein Puskesbun PTPN4 Ajamu Terkapar Akhirnya Meninggal

Sehat Kurniawan tergeletak akibat penyakit yang dialaminya diduga akibat injeksi yang dilakukan oknum perawat di Pusat Kesehatan Perkebunan PTPN4 Ajamu.
 
rmo-Labuhanbatu
by : redaksi
 
Kelalian atau mungkin tak paham terkait tatacara pemberian pelayanan medis pada pasien bisa berbuah petaka. Seharusnya sang pasien sembuh dari penyakit yang dideritanya malah penyakit bertambah.
Seperti yang dialami Sehat Kurniawan Harahap (16) warga Teluk Sentosa Kecamatan Panai Hulu Labuhanbatu paha bagian atas berkudis besar melala bak kanker diduga akibat salah injeksi oleh oknum perawat di Pusat Kesehatan Perkebunan PTPN 4 Ajamu.
Menurut orang tua Sehat, Hasanuddin Harahap yang juga karyawan diperusahaan berplat merah itu pada wartawan Senin pekan lalu, awal dari peteka yang dialami anaknya tersebut bermula ketika dibawa berobat gatal-gatal di Puskesbun tempatnya bekerja.
"pada awal Mei lalu anak saya mengalami sakit kudis, kemudian berobat ke Rumah Sakit (Puskesbun). 3 hari setelah diinjeksi terlihat paha anak saya membengkak seperti bisul dan empat hari kemudian bencolan itu pecah."ujar Hasanuddin yang didampingi istrinya.
 
Diancam.
Setelah benjolan itu pecah ujarnya, sang istri membawa anak mereka kembali ke Puskesbun, tapi saat hal itu di sampaikan istrinya pada oknum perawat berinisial J br MRP yang melakukan injeksi pada anaknya malah istri Hasanuddin mendapat ancaman.
"saya sempat cekcok mulut dengan J br MRP, ia malah mengancam saya akan mengadukan saya karena mencemarkan nama baik, sementara itu kudis dipaha anak saya itu awalnya dari suntikan yang membengkak."aku istri Hasanuddin.
Selain itu, menurut pengakuan sianak (Sehat) pada ibunya, ketika menginjeksi, J br MRP menusukkan jarum injeksi 2 kali kepahanya dengan cara cucuk cabut. "selain akibat benjolan pada bekas injeksi, dugaan paha anak saya menjadi kudis besar dikuatkan dengan pernyataan perawat rumah sakit Pabatu saat anak saya dirujuk kerumah sakit tersebut."ungkap Hasanuddin.
 
Meninggal Dunia.
Ketika wartawan mengklarifikasi sakit yang dialami Sehat Kurniawan kepada dokter Puskesbun, dr. Surya mengatakan, bahwa penyakit yang dialami putra Hasanuddin bukan akibat salah injeksi. "bila penyakit yang dialami diakibatkan injeksi, surat hasil diaknosa yang dikirim rumah sakit Pabatu diberi tanda rahasia, ini suratnya tak ada tanda berarti penyakitnya tak disebabkan injeksi."jelas Surya.
Kabar terakhir yang diterima wartawan Jumat (09/09), Sehat Kurniawan (16) akhirnya meninggal dunia ketika kembali dibawa ke Rumah Sakit Pabatu Serdang Badage. "anak Hasanuddin Sudah meninggal dunia dijalan, ketika dibawa ke Pabatu."ujar Aminullah Kerabat dekat orang tua Sehat.

Camat Panai Hulu Tandatangani Pengukuran Sepihak Tanah Sengketa.

rmo-Labuhanbatu
by : redaksi
 
Tandatangan Camat terkait mengetahui pengukuran sebidang tanah oleh kelompok keluarga mengatasnamakan ahli waris Alm H. Umar membuat kelompok itu berani merajang tanah dan mengambil hasil diatas tanah tersebut.
Sementara itu, dipihak lain ahli waris Alm. Ali Bukhori mengkleim pemilik sah tanah itu dengan memegang surat keterangan tanah yang ditandatangani Suparno.M Kepala desa Tanjung Sarang Elang Kecamatan Panai Hulu Labuhanbatu tempat lokasi tanah tersebut.
Menurut Saniman salah seorang keluarga alm. Ali Bukhori yang juga mengaku mengetahui asal muasal tanah itu pada Wartawan Selasa pekan lalu mengatakan ukuran tanah yang ditandatangani Camat dan Kepala Desa Tanjung Sarang Elang merupakan hak milik sah ahli waris alm. Ali.
"saya siap menjadi saksi bila masalah ini dibawa keranah hukum, sebab 3 Ha tanah itu benar milik alm. Ali dan saya mengetahui tanah itu sejak dulu sudah diusahai alm."ujar Saniman.
Dikatakannya, semasa hidup alm. Ali menguasai tanah tersebut dengan dasar surat Kepala Desa dan Surat hibah dari ibu kandungnya alm. Jamirah dan surat-surat itu ada ditangan ahli waris sah dari alm. Ali.
"saya heran semasa hidup almarhum pihak yang mengaku ahli waris alm. H. Umar tak pernah mempermasalahkan ini, yang lebih mengherankan camat dan Kepala Desa menandatangani Surat Pengukuran tanpa mempelajari masalah."ucap Saniman.
Surat pengukuran yang ditandatangani Camat itu kata Saniman, menimbulkan gejolak bahkan yang mengaku ahli waris H. Umar berani menguasai tanah yang bukan miliknya. "waktu dekat ini anak dari alm. Ali Bukhari akan membuat pengaduan pada pihak berwajib dan tak tertutup kemungkinan apa yang dbuat Camat juga ikut di laporkan."katanya.
Ketika wartawan mendatangi kantor Camat Panai Hulu untuk mengklarifikasi surat yang ditandatanganinya itu, Camat tak ada ditempat. Menurut staf kecamatan Camat sedang salat, wartawan menunggu lebih 1 jam Khairul Azmi Camat Panai Hulu tak juga muncul.

Sabtu, 03 September 2011

Keluarga Besar Blogger rakyat merdeka online.
 
Mengucapkan " Selamat atas resepsi Khitanan anak kami Bani Virgian "
Dilaksanakan di Perumahan Karyawan PTPN 4 Ajamu, tanggal 5 Agustus 2011.
Anak dari Bambang Triandi dan Irwani(Kemanakan Ahmad Fadhly S.Pd/blogger rakyatmerdekaonline, wartawan Harian Orbit Labuhanbatu).
 
semoga kelak menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua, agama, dan bangsa.
 
 
Dari :
 
 
 
AHMAD FADHLY. S.Pd