Senin, 02 Mei 2011

Pemerintahan Tigor-Suhari Kembali Dikritik.

Rmo-Labuhanbatu
Redaksi.
 
Sekian kalinya Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang dipimpin Tigor-Suhari dikritik elemen rakyat daerah itu dengan cara demonstrasi, kritisi yang menjadi sorotan rakyat daerah tersebut terkait kebijakan Pemkab dan realisasi janji kampanye pasangan Tigor-Suhari saat Kampanye.
Kali ini puluhan elemen rakyat mengatasnamakan Front Perlawanan Rakyat bersatu (FPRB) Rabu (1/6) mendatangi kantor Bupati Labuhanbatu menyuarakan tuntutan penyelidikan mafia pendidikan terkait pemutasian kepala SMPN 2 RaNTAU Selatan yang dianggap melanggar KEPMENDIKNAS Tahun 2010.
Selain itu, dalam orasinya FPBR menuntut penyelesaian sengketa tanah antara kelompok Tani Abdi Mulya Karya dengan Paber Butar-Butar seluas 600 Ha didesa sei.siarti kecamatan Panai Tengah yang dianggap elemen rakyat itu bertentangan dengan UUPA Tahun 1960.
Selebaran tuntutan FPRB yang diperoleh rmo dari pengunjuk rasa tertulis sebagai kordinator aksi Jonny Ndraha, menuntut peninjauan dan pembatalan pemutasian Kepala SMPN 2 Rantau Selatan, meminta penurunan kepala dinas pendidikan kabupaten labuhanbatu dari jabatannya yang dianggap gagal membangun dunia pendidikan.
Selanjutnya FPRB menuntut penyelidikan , penangkapan, dan pemecatan mafia dilingkungan dinas pendidikan dan merealisasikan DAK Tahun 2011 sesuaikebutuhan sekolah. Terkait sengketa tanah, FPRB menuntut penyelidikan dan penangkapan pelaku pengrusakan tanaman dan pembakaran pondok masyarakat petani Koperasi Abdi Mulya Karya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar