Kamis, 04 Agustus 2011

Tak Terima Disebut Gila, Tetangga di Lapor Ke Polisi

rmo-Labuhanbatu
by-redaksi.
 
Seorang ibu rumah tangga juga seorang guru melaporkan tetangganya ke pihak berwajib, pasalnya sang guru tak terima disebut gila dan stres dihadapan orang ramai.
Menurut S R (36) pelapor, pada rmo senin (01/08), peristiwa itu terjadi pada hari kamis (14/07) ketika Tim pemeriksa kebersihan dari PTPN 4 Ajamu melakukan penilaian di gang tempat tinggalnnya perumahan karyawan perusahaan negara tersebut.
Dikatakannya, peristiwa itu berawal dari dirinya tak mau mengikuti program penilaian kebersihan dengan sistem penilaian pergang, saat peristiwa itu terjadi salah seorang tim penilai merupakan ibu asisten menghampiranya mempertanyakan mengapa slokan didepan rumahnya kotor.
"tim penilai menayai saya terkait slokan didepan rumah saya penuh sampah saya memberikan alasannya, tiba-tiba G (terlapor) memanggil tim penilai itu sambil mengucapkan, jangan layani bu itu ada gila-gilanya dan stres sambil mengacungkan tangannya kekening."tutur SR.
setelah itu katanya, berselang beberapa jam, dengan perasaan tak enak usai pemeriksaan kebersihan, ia (SR) memanggil G. "setelah beberapa jam kemudian kupanggil G mempertanyakan kejadian sebelumnya, ia (G) mengaku menyebut diriku gila dan stres sambil menagcukan tangan kekeningnya."ungkap SR.
Pengaduan SR sudah diterima pihak kepolisian sektor Panai Tengah-Panai Hulu dengan Laporan Polisi No. Pol:LP/76/VII/2011/SU/RESLAB.BATU/SEK/P.TENGAH dan Surat Tanda Penerima Laporan No. Pol:STPL 169/VII/SU/RES.LB/SEK. P.Tengah. yang ditandatangani anggota jaga Kapolsek Panai Tengah K. Harahap.
"saksi-saksi saya sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, tapi sewaktu pemanggilan pertama terlapor tak hadir itu saya ketahui dari kanit, saya mengharapkan dalam menanggapi laporan ini pihak kepolisian bersikap netral dan bertindak sesuai peraturan yang berlaku."pinta SR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar