Sabtu, 19 Maret 2011

Terkait Penyaluran Dana Bos.

Komitmen Kepala Daerah Kurang Pada Dunia Pendidikan.

MEDAN]RMO. Kelambanan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) padahal tenggat waktu yang diberikan oleh pusat hanya tinggal hari Senin (21/3) menjadi bukti bahwa para pemimpin Kabupaten/Kota kurang komit terhadap pendidikan.
Informasi diterima RMO minggu (20/3) kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara menuding Kepala Daerah Kabupaten Kota kurang memiliki komitmen terhadap dunia pendidikan. Pasalnya, ia Kadisdik Sumut Sjaiful Syafrie menilai kelambanan penyaluran dana BOS ini bisa menjadi bukti kalau komitmen pemimpin Kabupaten/Kota rendah terhadap pendidikan.
Menurut Sjaiful, dana BOS ini dipergunakan untuk biaya operasional sekolah seperti kertas, buku pelajaran, perbaikan sarana sekolah- sekolah swasta dan negeri di Sumut.
Padahal, lanjut Sjaiful, penyaluran dana BOS tidak memerlukan pengesahan APBD. "Penyaluran dana BOS cukup berpedoman kepada surat edar menteri pendidikan nasional dengan Mendagri. Jadi seharusnya tidak ada alasan penyaluran dana BOS di kab/kota terlambat," tegasnya.
Berdasarkan data anggaran BOS yang diperoleh RMO, besar anggaran yang disalurkan untuk wilayah Sumut tahun 2011 adalah sebesar Rp1.089.846.382 rupiah, dengan rincian untuk SD sebesar Rp178.487.197 sedangkan untuk SMP Rp361.358.725. Pada 19 Januari, seperempat dari anggaran tersebut yaitu kurang lebih 269 miliar telah disalurkan ke 33 Kab/Kota Sumut dan awal April ini akan disalurkan seperempat berikutnya.
Sementara hingga saat ini baru empat Kab/Kota yang merealisasikan penyaluran dana BOS ke sekolah-sekolah. Yang dipertanyakan ialah bagaimana dengan dana yang masih mengendap di 29 Kab/Kota lagi. Keputusannya ditunggu hingga tanggal 21 Maret 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar