Minggu, 03 April 2011

Direksi PTPN 4 Terkesan Biarkan Korupsi Di Unit Usaha.

Rmo-Labuhanbatu. Pembiaran korupsi tanpa menindak pejabat di unit usaha sangat terlihat di PTPN 4, pasalnya indikasi korupsi sudah jelas terlihat, tapi direksi pimpinan tertinggi diperusahaan negara itu tak menindak penanggung jawab unit usaha.
Informasi dihimpun hingga minggu (3/4),petinggi (Direksi-red) PTPN 4 mencium bau korupsi di Proyek PTPN 4 Panai Jaya Sei. Rakyat Kecamatan Panai Tengah Labuhanbatu, hal itu ditandai dengan menurunkan tim pemeriksa internal ke proyek unit usaha tersebut.
Menurut sumber yang tak ingin ditulis namanya, aroma korupsi yang dicium itu terkait perawatan tanaman sawit yang ditelantarkan sehingga diperhitungkan keuangan perusahaan negara itu dirugikan milyaran rupiah, dan pihak direksi menurunkan tim audit ke unit usaha itu.
"beberapa waktu lalu satu minggu tim audit berada di Panai Jaya terkait penelantaran tanaman sawit di salah satu Afd di proyek Panai Jaya, dan Manejer serta petinggi Panai Jaya yang terkait penelantaran areal yang seharusnya sudah berproduksi juga sudah dipanggil direksi."ujar Sumber.
Dikatakan sumber akibat penelantaran tanaman sawit itu diperkirakan keuangan perusahaan dirugikan Milyaran rupiah, tapi terlihat Manejer dan asisten afd bersangkutan masih tetap menjabat tanpa ada sanksi dari direksi. "memang ironis, jelas-jelas perusahaan dirugikan akibat penelantaran lahan satu orang pejabatpun tak ada yang mendapat sanksi, informasinya asisten Afd hanya diskor tak lagi mengawasi afdnya."ungkap sumber itu.
Menanggapi terkait hal itu, Ketua Himpunan Wartawan Pantai Labuhanbatu (HIWAPLAB) A. Fadhly mengatakan, pihak direksi terkesan membiarkan korupsi menggurita di unit-unit usaha yang dipimpinnya, pasalnya ia (Fadhly) menilai penelantaran perawatan lahan yang seharusnya sudah berproduksi tersebut memiliki indikasi Korupsi.
"Manejer sebagai penanggungjawab manejemen di unit itu terlihat tak mendapat tindakan dari direksi dan masih duduk dikursi empuknya ini menjadi tanya bagi kita, penelantaran areal itu sudah diketahui direksi dan jelas merupakan pelanggaran dan seharusnya Manejer itu dimutasikan dari jabatannya."katanya bertanya.
Menurut Fadly, dokumentasi saat lahan membelukar ada pada Himpunan yang dipimpinnya, dan temuan itu sudah diberitakan berbagai media yang wartawannya tergabung dalam Himpunan. "direksi seharusnya memutasi Manejer supaya tak terkesan pihak direksi membiarkan korupsi menggurita di perusahaan negara tersebut."tandasnya.
Ketika wartawan meminta tanggapan hasil temuan Tim audit intern perusahaan atas temuan itu pada Ir. Sumar Manejer Unit Panai Jaya terkait penelantaran areal melalui pesan singkat, sampai berita dikirim keredaksi tak ada jawaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar